Storage engine adalah mekanisme bagaimana data disimpan, diubah ataupun diambil dari suatu tabel. Karenanya dalam satu database Anda bisa membuat banyak macam jenis storage engine pada masing-masing tabelnya.
MyISAM: storage enggine ini sering digunakan dalam website, data warehouse, dan model aplikasi lainnya. Secara default storage engine akan memakai type ini.
InnoDB: storage engine ini sering dikenal karena mempunyai fitur transaksi, seperti commit, rollback dan crash recovery layaknya oracle. Disamping itu juga mempunyai fitur tabel relasi dan integritas – foreignkey.
Berikut Keuntungan dan kekurangan masing-masing storage engine:
MyISAM
Keuntungan
- Sederhana untuk perancangan sehingga memudahkan bagi pemula.
- Lebih cepat daripada InnoDB pada keseluruhan, baik penyimpanan data ataupun konsumsi memory RAM sebagai akibat dari strukturnya yang sederhana sehingga jauh lebih sedikit konsumsi sumber daya server
- Lebih cepat pada proses pembacaan, sangat dianjurkan jika table sering terjadi proses pembacaan
Mendukung Pengindeksan teks lengkap. - Kapasitas yang tertampung bisa lebih besar dibanding engine InnoDB. Sekitar 256TB, sedangkan InnoDB daya tampungnya 64TB.
Kekurangan
- Tidak mendukung integritas data, sehingga untuk proses integritas data dilakukan secara program bukan di databasenya.
- Tidak mendukung transaksi seperti commit, rollback ataupun crash recovery.
- Lebih lambat dibanding InnoDB jika proses yang sering terjadi adalah insert atau update.
InnoDB
Keuntungan
- Mendukung integritas data secara penuh dengan adanya foreignkey.
- Lebih cepat dalam proses menulis-intensif (penyisipan, update) tabel
- Mendukung transaksi seperti commit, rollback ataupun crash recovery..
Kekurangan
- Karena InnoDB mementingkan integritas, maka proses perancangan tentu membutuhkan usaha yang lebih besar.
- Mengkonsumsi sumber daya sistem lebih besar baik dalam penyimpanan maupun memory RAM.
- Proses pembacaan data lebih lambat dibanding engine MyISAM.
- Tidak mendukung pengindeksan teks penuh.
Jadi, tidak ada mana yang lebih unggul. Tinggal bagaimana kita memilihnya sesuai kebutuhan, bahkan jika perlu dalam satu database gunakan storage engine yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan keperluannya, tujuan terpentingnya adalah optimasi. Lain kali saya akan bahas optimasi database. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Source : dev.mysql.com
Berikut Ini Cara merubah storage engine pada table anda :
1. Masuk ke table yang akan di ubah :
2. Klik Operations pada tab menu :
3. Pada Form Table Options Ubahlah pilihan Storage Engine :
4. Selanjutnya Klik "Go" Button untuk process akhir.
0 comments:
Post a Comment